Rabu, 06 Juni 2012

Pelajaran dari Kematian

The Lessons from Death (hikmah kematian)

    Dimulai saat anda menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya, anda tidak ada apa-apanya lagi selain “seonggok daging”. Tubuh anda yang diam dan terbujur kaku, akan dibawa ke kamar mayat. Di sana, ia akan dimandikan untuk yang terakhir kalinya. Dengan dibungkus kain kafan, jenazah anda akan di bawa ke kuburan dalam sebuah peti mati. Sesudah jenazah anda dimasukkan ke dalam liang lahat, maka tanah akan menutupi anda. Ini adalah kesudahan cerita anda. Mulai saat ini, anda hanyalah seseorang yang namanya terukir pada batu nisan di kuburan.
    
    Selama bulan-bulan atau tahun-tahun pertama, kuburan anda sering dikunjungi. Seiring dengan berlalunya waktu, hanya sedikit orang yang datang. Beberapa tahun kemudian, tidak seorang pun yang datang mengunjungi.
   
   Sementara itu, keluarga dekat anda akan mengalami kehidupan yang berbeda yang disebabkan oleh kematian anda. Di rumah, ruang dan tempat tidur anda akan kosong. Setelah pemakaman, sebagian barang-barang milik anda akan disimpan di rumah: baju, sepatu, dan lain-lain yang dulu menjadi milik anda akan diberikan kepada mereka yang memerlukannya. Berkas-berkas anda di kantor akan dibuang atau diarsipkan. Selama tahun-tahun pertama, beberapa orang masih berkabung akan kepergian anda. Namun, waktu akan mempengaruhi ingatan-ingatan mereka terhadap masa lalu. Empat atau lima dasawarsa kemudian, hanya sedikit orang saja yang masih mengenang anda. Tak lama lagi, generasi baru muncul dan tidak seorang pun dari generasi anda yang masih hidup di muka bumi ini. Apakah anda diingat orang atau tidak, hal tersebut tidak ada gunanya bagi anda.

    Sementara semua hal ini terjadi di dunia, jenazah yang ditimbun tanah akan mengalami proses pembusukan yang cepat. Segera setelah anda dimakamkan, maka bakteri-bakteri dan serangga-serangga berkembang biak pada mayat tersebut; hal tersebut terjadi dikarenakan ketiadaan oksigen. Gas yang dilepaskan oleh jasad renik ini mengakibatkan tubuh jenazah menggembung, mulai dari daerah perut, yang mengubah bentuk dan rupanya. Buih-buih darah akan meletup dari mulut dan hidung dikarenakan tekanan gas yang terjadi di sekitar diafragma. Selagi proses ini berlangsung, rambut, kuku, tapak kaki, dan tangan akan terlepas. Seiring dengan terjadinya perubahan di luar tubuh, organ tubuh bagian dalam seperti paru-paru, jantung dan hati juga membusuk. Sementara itu, pemandangan yang paling mengerikan terjadi di sekitar perut, ketika kulit tidak dapat lagi menahan tekanan gas dan tiba-tiba pecah, menyebarkan bau menjijikkan yang tak tertahankan. Mulai dari tengkorak, otot-otot akan terlepas dari tempatnya. Kulit dan jaringan lembut lainnya akan tercerai berai. Otak juga akan membusuk dan tampak seperti tanah liat. Semua proses ini berlangsung sehingga seluruh tubuh menjadi kerangka.

    Tidak ada kesempatan untuk kembali kepada kehidupan yang sebelumnya. Berkumpul bersama keluarga di meja makan, bersosialisasi atau memiliki pekerjaan yang terhormat; semuanya tidak akan mungkin terjadi.
Singkatnya, “onggokkan daging dan tulang” yang tadinya dapat dikenali; mengalami akhir yang menjijikkan. Di lain pihak, anda – atau lebih tepatnya, jiwa anda – akan meninggalkan tubuh ini segera setelah nafas anda berakhir. Sedangkan sisa dari anda – tubuh anda – akan menjadi bagian dari tanah.
Ya, tetapi apa alasan semua hal ini terjadi?

    Seandainya Allah ingin, tubuh ini dapat saja tidak membusuk seperti kejadian di atas. Tetapi hal ini justru menyimpan suatu pesan tersembunyi yang sangat penting

    Akhir kehidupan yang sangat dahsyat yang menunggu manusia; seharusnya menyadarkan dirinya bahwa ia bukanlah hanya tubuh semata, melainkan jiwa yang “dibungkus” dalam tubuh. Dengan lain perkataan, manusia harus menyadari bahwa ia memiliki suatu eksistensi di luar tubuhnya. Selain itu, manusia harus paham akan kematian tubuhnya – yang ia coba untuk miliki seakan-akan ia akan hidup selamanya di dunia yang sementara ini -. Tubuh yang dianggapnya sangat penting ini, akan membusuk serta menjadi makanan cacing suatu hari nanti dan berakhir menjadi kerangka. Mungkin saja hal tersebut segera terjadi.

    Walaupun setelah melihat kenyataan-kenyataan ini, ternyata mental manusia cenderung untuk tidak peduli terhadap hal-hal yang tidak disukai atau diingininya. Bahkan ia cenderung untuk menafikan eksistensi sesuatu yang ia hindari pertemuannya. Kecenderungan seperti ini tampak terlihat jelas sekali ketika membicarakan kematian. Hanya pemakaman atau kematian tiba-tiba keluarga dekat sajalah yang dapat mengingatkannya [akan kematian]. Kebanyakan orang melihat kematian itu jauh dari diri mereka. Asumsi yang menyatakan bahwa mereka yang mati pada saat sedang tidur atau karena kecelakaan merupakan orang lain; dan apa yang mereka [yang mati] alami tidak akan menimpa diri mereka! Semua orang berpikiran, belum saatnya mati dan mereka selalu berpikir selalu masih ada hari esok untuk hidup.

    Bahkan mungkin saja, orang yang meninggal dalam perjalanannya ke sekolah atau terburu-buru untuk menghadiri rapat di kantornya juga berpikiran serupa. Tidak pernah terpikirkan oleh mereka bahwa koran esok hari akan memberitakan kematian mereka. Sangat mungkin, selagi anda membaca artikel ini, anda berharap untuk tidak meninggal setelah anda menyelesaikan membacanya atau bahkan menghibur kemungkinan tersebut terjadi. Mungkin anda merasa bahwa saat ini belum waktunya mati karena masih banyak hal-hal yang harus diselesaikan. Namun demikian, hal ini hanyalah alasan untuk menghindari kematian dan usaha-usaha seperti ini hanyalah hal yang sia-sia untuk menghindarinya:

    Katakanlah: “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja.” (QS. 33:16)

    Manusia yang diciptakan seorang diri haruslah waspada bahwa ia juga akan mati seorang diri. Namun selama hidupnya, ia hampir selalu hidup untuk memenuhi segala keinginannya. Tujuan utamanya dalam hidup adalah untuk memenuhi hawa nafsunya. Namun, tidak seorang pun dapat membawa harta bendanya ke dalam kuburan. Jenazah dikuburkan hanya dengan dibungkus kain kafan yang dibuat dari bahan yang murah. Tubuh datang ke dunia ini seorang diri dan pergi darinya pun dengan cara yang sama. Modal yang dapat di bawa seseorang ketika mati hanyalah amal-amalnya saja.

baca juga:
http://yhanisalmaqdisi.blogspot.com/2012/06/haruskah-membuktikan-true-love-lewat.html
http://yhanisalmaqdisi.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html

Puisi Cinta

Puisi Cinta

selamat pagi cinta……
diujung pagi yang cerah ini aku tak menemukan bayangmu,kemana dikau?
aku selalu setia setiap pagi hanya buat mengatakan sayangku padamu…
aku juga selalu membawa seikat bunga cinta yang segar nan indah buatmu seorang..
namun pagi ini aku tak tau kemana gerangan dirimu yang biasanya akan selalu menyambutku dengan uluran kasih sayangmu..
adakah kau rasa debar was wasku menanti hadirmu,
 hingga ujung pagi ini kaupun belum nampak ,,,,

Puisi Cinta  

aku ingin semua yang hadir dalam jiwaku adalah hakmu yang akan menjadi pemacu dalam kisah hidup yang kita jalani sehari hari karena aku cinta kamu…
aku juga ingin hadirku adalah kekayaanmu yang sempurna karena didalamnya ada pernak pernik sayangku buatmu..
dalam suka dan duka dunia cinta aku ingin engkau juga paham akan semburan lava cinta yang sewaktu waktu bisa dahsat menghujani seluruh jiwamu ….
selangkah semi selangkah semua ingin dalam janji kisah cinta yang kita jalani akan ringan terasa karena kau hadir saat tepat ujung jarum asmara menusuk jantung hariku….

 Puisi Cinta  

dinginnya malam tak sedingin hariku kala mengingat acuhnya dirimu memandangku,dengan apa aku harus buktikan kalau aku menyayangimu…
dengan apa aku harus peragakan kalau aku mengasihimu sepenuh hari,tapi belum sempat ku ucap kata bayangmupun tak tampak lagi..kemana pergimu..kemana langkahmu..
kemana bayangmu…
yang kesekian kalinya aku harus kecewa karena cinta belum hampiri asaku dengan sempurna
aku titip salam rinduku padamu ………..
aku sayang padamu……engkau yang merasakan kasihku..
I Love U,,,,

Puisi Cinta  

diujung belahan dunia manapun kau berada aku akan menantimu, ,
aku akan hadirkan panorama cinta yang kulukis dengan tinta emas yang kumiliki,,
aku akan hiasi dengan pita berwarna pink,,
andai kau tau betapa rapi dan indahnya kukemas asa ini mungkin kau akan pulang manemuiku dalam keadaan apapun ,,,
aku tak akan mengeluh ,,
aku tak akan berkomentar tentang pulangmu dalam ragaku karena seperti janji kita dulu aku akan menerimamu apa adanya….

 Puisi Cinta  

Berikanlah kepadaku air mata cinta yang akan menghidupkan hatimu dan menghibur jiwamu. 
Sebab air mata kita adalah tinta untuk berfikir. 
Ungkapan-ungkapan kita teguh diatas prinsip dan tangisan kita senantiasa berada diatas Manhaj.
Bila kita menuntun hati kita dengan cinta kepada selain yang layak dicintai, 
maka kita kehilangan milik kita yang paling kita banggakan. 
Bila kita sedang mencari-cari tempat keberadaan cinta itu, 
sedangkan kita menyangka keberadaannya, 
sesungguhnya kita perlu untuk mencintai tapi tidak berlebih-lebihan, 
menyenangi tapi tidak berlebihan dan rindu tapi dengan pembatasan.

Puisi Cinta  

Cinta adalah mahkota tapi dari besi, harta benda tapi dari tanah, 
dan tambang tapi dari fatamorgana. 
Cinta apapun yang diklaim maka itu terbatas. 
Sebab hubungan antar manusia pada umumnya dibangun atas dasar kepentingan, 
meskipun keindahan itu bermacam-macam dan keanekaragaman itu indah. 
Setiap hati memiliki tabiat cinta yang mengalirkan manisnya kesenangan. 
Seandainya manusia bisa melihat hati orang-orang yang keras hatinya, 
niscaya mereka akan menemukan didalamnya cinta dan kasih sayang yang memancar, 
akan tetapi cinta dan kasih tersebut tumpah ditanah yang buruk.

 Puisi Cinta  

Hati adalah perbendaharaan yang hanya bisa dibaca oleh pemiliknya, 
dan ketenangan batin adalah cahaya yang bersinar dalam kegelapan, 
mata air yang memancar ditengah gurun pasir, 
dan perbendaharaan yang berada dalam rumah yang ditinggalkan pemiliknya. 
Berapa banyak waktu yang hilang demi cinta ?
berapa banyak pikiran yang terkuras demi cinta ?
kita tenggelamkan hari kita dalam huruf-huruf cinta !! 
Pecinta hidup diantara ingat dan lupa,
pecinta tidak tahu antara tersambung dan terhalang,
cinta membahagiakan dalam nama dan menyengsarakan dalam tulisan,
indah dalam gambar dan buram dalam hakikat.